KONFLIK ORGANISASI
A. Apa Itu Konflik ?
Secara sosiologis, pengertian konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang saling berusaha untuk menyingkirkan satu sama lain. Soerjono Soekanto memberikan pengertian konflik berdasarkan tujuan, menurutnya pengertian konflik adalah pertentangan untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Senada dengan Soekanto, Lewis A.Coser berpendapat bahwa pengertian konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status. Sedangkan menurut pakar lainnya
Secara sosiologis, pengertian konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang saling berusaha untuk menyingkirkan satu sama lain. Soerjono Soekanto memberikan pengertian konflik berdasarkan tujuan, menurutnya pengertian konflik adalah pertentangan untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Senada dengan Soekanto, Lewis A.Coser berpendapat bahwa pengertian konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status. Sedangkan menurut pakar lainnya
seperti Robbins, Konflik adalah suatu
proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah
memengaruhi secara negatif atau akan segera memengaruhi secara negatif
pihak lain.
Dan juga Menurut Alabaness, Pengertian Konflik adalah
kondisi yang dipersepsikan ada di antara pihak-pihak atau lebih
merasakan adanya ketidaksesuaian antara tujuan dan peluang untuk
mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain.
Dari kedua pengertian konflik yang disampaikan pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Konflik
adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut
persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. Dengan
demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada
dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga sebaliknya. Atau mungkin dapat diartikan juga, konflik adalah seuatu peristiwa yang dapat terjadi akibat terdapat kurangnya kepercayaan, kurangnya kerukunan, kurangnya komunikasi sehingga menyebabkan 2 pihak atau lebih mengalami perselisihan.
B. Faktor-Faktor terjadinya Konflik
Konflik bisa timbul karena faktor –
faktor sebagai berikut :
1. Persepsi : konflik ada karena persepsi berbeda dari pihak – pihak yang bersangkutan.
2. Pertentangan : konflik timbul karena adanya pertentangan kepentingan.
3. Kelangkaan : konflik terjadi karena sumber – sumber adanya tidak tak – terbatas.
4. Blokade : konflik didorong oleh perilaku suatu pihak yang memblokir pencapaian tujuan dari pihak lain.
5. Perbedaan cara : konflik juga bisa terjadi karena perbedaan cara untuk mencapai tujuan yang sama.
1. Persepsi : konflik ada karena persepsi berbeda dari pihak – pihak yang bersangkutan.
2. Pertentangan : konflik timbul karena adanya pertentangan kepentingan.
3. Kelangkaan : konflik terjadi karena sumber – sumber adanya tidak tak – terbatas.
4. Blokade : konflik didorong oleh perilaku suatu pihak yang memblokir pencapaian tujuan dari pihak lain.
5. Perbedaan cara : konflik juga bisa terjadi karena perbedaan cara untuk mencapai tujuan yang sama.
C. Contoh Salah Satu Masalah Organisasi
Contoh konflik yang ada di PSSI
waktu itu.
Padahal
organisasi yang sebesar itu bernaung langsung dibawah pimpinan Indonesia dan
organisasi sepakbola dunia, yaitu FIFA (Federation International Football
Asosiation). Akan tetapi organisasi ini tidak menunjukan kinerja yang baik
dimata masyarakan Indonesia sendiri bahkan dimata dunia.
Hal
utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh dibilang kacau
dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI, yaitu Nurdin Khalid yang telah gagal
dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa
ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang Ia
lakukan terhadap dana-dana yang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola
di negeri kita ini, tetapi malah dimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan
itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana atas kasus korupsi
dalam PSSI. Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan surat penurunan
kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya sebagai ketua PSSI,
akan tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang dilayangkan FIFA itu dari
publik.
Namun pada akhirnya setelah Nurdin Khalid
meniggalkan kekuasaannya, kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja. Perlu
sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI. Namun pada
akhirnya Djohar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan oleh Nurdin
Khalid di organisasi PSSI.
Masalah di organisasi PSSI tidak lagi
sampai setelah penyelesaian pemilihan. Djohar melupakan janji dia ketika ia
belum jadi Ketua Umum, dia menaikan tim-tim yang harusnya ada di Divisi Utama,
sehingga hampir semua tim di kasta Indonesia Super League tidak terima dan
menentang. Sehingga Djohar Arifin membuat Liga baru dengan nama Indonesia Primere
League, yang berisikan tim-tim berbayar.
Analisa
Analisa
Analisa
yang saya ambil adalah konflik setelah pemilihan.
Permasalahan dan konflik
yang ada di PSSI Djohar Arifin menurut saya dikarenakan ke egoisan di setiap
kepala yang berurusan. Dan juga dikarenakan Djohar yang tidak menepati janji,
dan hanya memikirkan kepentingan kelompoknya. Kemudian ia melupakan orang-orang
yang mendukungnya dan memilihnya. Sehingga kepemimpinan Djohar Arifin dicekal
oleh orang-orang penting di persepakbolaan Indonesia.
Solusi
- Mengeluarkan dan membicarakan permasalahan bersama-sama orang-orang yang ada di persepakbolaan Indonesia. Musyawarah antara pihak ISL dan IPL.
- Bersedia menjadi pengalah yang baik, benar, dan tepat. Saat ini permasalahan PSSI sudah selesai, pada akhirnya yang salah mengalah, yaitu Djohar Arifin. Namun ia tetap menjadi ketua dengan anggota-anggota dari pihak ISL.
- Berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang ada di PSSI. Karena Djohar mengakui kesalahan, Djohar tetap diberi amanah untuk menjadi Ketum PSSI dengan anggota-anggota yang tepat.
- Menyelesaikan tugas dalam satu saat. Jangan sampai masalah internal PSSI berlarut-larut, walaupun sering dapat ancaman dari FIFA tetapi PSSI berhasil menyelesaikannya dengan dibantu Pemerintah Indonesia.
- Menepati janji yang pernah dikeluarkan. Jika saat itu Djohar menepati janjinya, mungkin konflik ini tidak akan terjadi. Setelah konflik ini, saya yakin beliau akan amanah.
- Jangan egois dan jangan menganggap diri adalah superman. Tidak keras kepala adalah solusi paling tepat untuk lepas dari konflik. Dan jangan sampai kita merasa diri kita super. Jangan sombong pada intinya.
- Menerima saran dan kritik dengan lapang
dada. Tidak marah atau kesal ketika dikritik,
peduli terhadap saran. Maka, diri kita akan maju, sehingga PSSI ada pada jalan
yang tepat, dan Indonesia jugalah yang akan merasakan manfaatnya
Sebelum menutup artikel ini saya pribadi ingin memberikan sedikit masukan dari inti masalah di atas yaitu, salah satu penyebab terjadinya konflik adalah karena kurangnya komunikasi, kurangnya komunikasi itu juga dapat disebabkan karena kurangnya kepercayaan satu sama lainnya antara 2 belah pihak/lebih, kurangnya kepercayaan itu juga dapat disebabkan karena suudzhon (maksudnya adalah ketika ada masalah sedikit mrk lebih suka mendengar pendapat orang lain & menyimpulkan dengan pendapat mereka sendiri, tanpa menanyakan terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi kepada pihak yang bersangkutan). Jika kita sudah merasa seperti itu hal yang dapat di lakukan hanyalah dengan "MUSYAWARAH". Dengan musyawarah Insya Allah kita akan tau apa yang memang sebenarnya terjadi. Dan juga Nabi Muhammad SAW juga telah mengajarkan kita bahwa, "bermusyawarah lah kalian sebelum/ untuk memutuskan keputusan". Dan adapun hasil dari musyawarah itu, kita harus terima, harus saling percaya, harus saling Ridho, antara 2 belah pihak yang bersangkutan karena Insya Allah apapun hasil dari musyawarah itu barokah, sebab kita mengikuti apa yang pernah Nabi sendiri lakukan & ajarkan, dan juga tentunya yang paling penting adalah dengan Niat Mukhlis karna Allah :)
sumber :
www.google.com
www.http://kgilang.blogspot.com/2014/04/isu-contoh-analisa-dan-solusi-konflik.html
Komentar
Posting Komentar